Pembalut umumnya digunakan wanita saat menstruasi. Namun, pembalut yang telah beredar di pasaran rupanya mengandung klorin yakni bahan kimia yang biasa digunakan sebagai pemutih. Namun, Kementerian Kesehatan meminta kepada para wanita untuk tidak khawatir dengan kandungan klorin pada pembalut, karena yang berbahaya bagi kesehatan adalah jika pembalut mengandung dioxin.
Menurut, Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dari Kementerian Kesehatan, Maura Linda Sitanggang mengatakan bahwa kandungan yang tidak boleh digunakan pada pembalut adalah dioxin dimana jika dalam suhu panas kandungan tersebut dapat menguap dan masuk ke dalam tubuh.
Linda juga menambahkan, bahwa kandungan klorin pada pembalut yang beredar di Indonesia dinilai masih dalam batas aman. Akan tetapi, Food and Drug Administration (FDA) atau badan pengawas obat dan makanan di Amerika Serikat merekomendasikan bahwa pembuatan pembalut haruslah bebas klorin. Sebab, kandungan klorin pada pembalut wanita maupun pantyliner tidak aman bagi kesehatan organ intim wanita, seperti risiko terjadi iritasi, gatal-gatal, dan juga keputihan. Inilah bahaya kandungan klorin dan dioxin pada pembalut wanita.
Selain itu, menurut naturallysavvy.com, ada beberapa jenis penyakit yang bisa muncul akibat paparan klorin dan juga bahan berbahaya dalam pembalut, salah satunya adalah Pelvic Inflammatory disease (PID) atau radang panggul. Radang panggul tersebut nantinya dapat menimbulkan masalah-masalah reproduksi, salah satunya adalah endometriosis yang bisa memicu kemandulan. Paparan klorin yang tidak terlalu sering mungkin masih bisa ditolerir oleh tubuh, tapi bila paparan klorin sampai bisa diakumulasi atau dalam hal ini pemakaian pembalut yang rutin tiap bulan, tentu saja risiko terserang penyakit semakin besar.
Selain itu, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 472/MENKES/PER/V/1996 tentang pengamanan bahan berbahaya bagi kesehatan, mencantumkan klorin sebagai bahan kimia bersifat racun dan iritasi.
Untuk pembalut wanita, haruslah bersih dan tidak mengandung kotoran atau zat asing, tidak berbau, hingga tidak menyebabkan iritasi atau efek yang dapat membahayakan bagi organ intim wanita.
Seperti yang kita tahu bahwa baru-baru ini Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengumumkan bahwa ada sekitar 9 merek pembalut dan 7 merek pantyliner yang ditemukan mengandung zat berbahaya beredar di pasaran Indonesia. Namun sampai saat ini mungkin belum banyak yang tahu apa bahaya dari zat-zat yang terdapat pada pembalut tersebut.
Berikut beberapa merek pembalut dan pantyliner yang berbahaya versi YLKI:
Pembalut:
1. CHARM, PT Uni Charm Indonesia
2. Nina Anion, PT Panca Talentamas
3. My Lady, PT Sehat Anugerah Perhasa
4. VClass Ultra, PT Softex Indonesia
5. Kotex, PT Kimberly Clark Indonesia
6. Hers Protex, PT Multi Duta Utari
7. LAURIER, PT KAO Indonesia
8. Softex, PT Softex Indonesia
9. Sotness Standard Jumbo Pack
Pantyliner:
1. V Class, PT Softex Indonesia
2. Pure Style, PT Uni Charm Indonesia
3. My Lady, PT Sehat Anugerah Perkasa
4. KOTEX Fresh Liners, PT Kimberly Clark Indonesia
5. Softness Panty Shields, PT Softness Indonesia Indah
6. CareFree superdry, Johnson & Johnson Indonesia
7. LAURIER Active Fit, PT KAO Indonesia
Sumber:brilio & nakita.id